Statistik kasus AIDS di Indonesia sd Maret 2011

Berikut adalah laporan situasi perkembangan HIV dan AIDS di Indonesia sampai dengan 31 Maret 2011, yang diterima dari Ditjen PP & PL, berdasarkan surat Direktur Jenderal P2PL, Prof. dr. Tjandra Y Aditama, SpP(K), DTM&H tertanggal 26 April 2011:

I. Situasi Perkembangan HIV&AIDS pada tahun 2011

1. Triwulan 1 (Januari – Maret 2011)

a. Dari Januari sampai dengan Maret 2011 jumlah kasus AIDS baru yang dilaporkan adalah 351 kasus dari 27 kabupaten/Kota di 12 provinsi.

b. Ratio kasus AIDS antara laki-laki dan perempuan adalah 3:2

c. Cara penularan kasus AIDS baru yang dilaporkan melalui Heteroseksual (66,95%), (IDU 23,08%), Perinatal (5,70%) dan LSL (3,42%).

d. Proporsi kasus AIDS tertinggi dilaporkan pada kelompok umur 30-39 tahun (33,62%), disusul kelompok umur 20-29 tahun (33,05%) dan kelompok umur 40-49 tahun (17,09%).

e. Jumlah total kasus baru HIV positif pada layanan VCT di triwulan 1 tahun 2011 adalah 4.552,

II. Situasi Perkembangan HIV&AIDS kumulatif

1. Laporan Kasus AIDS sampai dengan Maret 2011

a. Pada tahun 2005 jumlah kasus AIDS yang dilaporkan sebesar 2.639 kasus, pada tahun 2006 sebesar 2.873 kasus, pada tahun 2007 sebesar 2.947 kasus, tahun 2008 sebesar 4.969 kasus, pada
tahun 2009 sebesar 3.863 kasus dan pada tahun 2010 sebesar 4.158 kasus.

b. Sampai dengan Maret 2011 secara kumulatif jumlah kasus AIDS yang dilaporkan adalah 24.482 kasus. Sebanyak 300 kabupaten/kota yang melapor dan sebanyak 32 provinsi yang melapor.

c. Ratio kasus AIDS antara laki-laki dan perempuan adalah 3:1

d. Cara penularan kasus AIDS kumulatif yang dilaporkan melalui Heteroseksual (53,1%), IDU (37,9%), dan Lelaki Seks Lelaki (3,0%), perinatal (2,6%), transfusi darah (0,2%) dan tidak diketahui (3,2%).

e. Proporsi kumulatif kasus AIDS tertinggi dilaporkan pada kelompok umur 20-29 tahun (47,2%), disusul kelompok umur 30-39 tahun (31,3%) dan kelompok umur 40-49 tahun (9,5%).

f. Kasus AIDS terbanyak dilaporkan dari DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Barat, Papua, Bali, Kalimantan Barat, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, Sumatera Utara, dan DIY.

g. Rate kumulatif kasus AIDS Nasional sampai dengan Maret 2011 adalah 10,62 per 100,000 penduduk (berdasarkan data BPS 2009, jumlah penduduk Indonesia 230.632.700 jiwa).

f. Rate kumulatif kasus AIDS tertinggi dilaporkan dari provinsi Papua (16,6 kali angka nasional), Bali (4,7 kali angka nasional), DKI Jakarta (4,3 kali angka nasional), Kep. Riau (2,4 kali angka nasional), Kalimantan Barat (2,3 kali angka nasional), DI Yogykarta (1,5 kali angka nasional). Maluku (1,4 kali angka nasional), dan Bangka Belitung (1,1 kali angka nasional).

g. Proporsi kasus AIDS yang dilaporkan telah meninggal adalah 18,8%.

h. Infeksi oportunistik yang terbanyak dilaporkan adalah:
* TBC: 11.915
* Diare kronis: 7.254
* Kandidiasis oro-faringeal: 7.098
* Dermatitis generalisata: 1.767
* Limfadenopati generalisata: 795

2. Laporan Monitoring VCT sampai dengan Maret 2011

a. Jumlah Kasus HIV positif kumulatif sebanyak 59.941 dengan positive rate rata-rata 10,1%.

b. Secara kumulatif jumlah kasus HIV positif terbanyak dilaporkan dari Provinsi DKI Jakarta (15.769), Jawa Timur (7.734), Jawa Barat (4.335), Sumatera Utara (4.059), Kalimantan Barat (2.785) dan Jawa Tengah (2.709).

3. Laporan Monitoring CST sampai dengan Maret 2011

a. Pelayanan pengobatan ODHA di Indonesia telah dimulai sejak tahun 2005 dengan jumlah yang masih dalam pengobatan ARV pada akhir 2005 sebanyak 2.381 (61% dari yang pernah menerima ARV).
Sedangkan pada Maret 2011 terdapat 20.069 ODHA yang masih menerima ARV (55,4% dari yang pernah menerima ARV). Jumlah ODHA yang masih dalam pengobatan ARV dilaporkan dari provinsi DKI Jakarta (8.998), Jawa Barat (2.200), Jawa Timur (1.859), Bali (1.293), Papua (998), Jawa Tengah (713), Sumatera Utara (767), Kalimantan Barat (541), Kepulauan Riau (569), dan Sulawesi Selatan (500).

b. Kematian ODHA menurun dari 46% pada tahun 2006 menjadi 22% pada tahun 2010.

c. Sebanyak 80% ODHA masih menggunakan rejimen lini pertama, 16,7% telah substitusi (salah satu ARV nya diganti dengan obat ARV lain tapi masih pada kelompok lini pertama yang original) dan 4%
switch (1 atau 2 jenis ARV-nya diganti dengan obat ARV lini kedua).

4. Laporan Program Terapi Rumatan Metadon (PTRM)

Sebanyak 2536 orang dari 67 Layanan, aktif melakukan terapi rumatan metadon.

Diambil dari web Spiritia
<http://spiritia.or.id/Stats/Statistik.php>

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *