Peserta ALAF Magang di ACON

Dear All,
Setelah 2 minggu pindah-pindah tempat untuk mendapatkan gambaran program HIV dan AIDS di Australia, dari mulai AFAO, Kementrian Kesehatan, dinas kesehatan klinik kesehatan seksual, rumah sakit, puskesmas, lembaga penelitian dll.

Kini selama seminggu saya berkesempatan magang di ACON,  ACON adalah sebuah LSM yang berlokasi di Elizabeth street Sydney, LSM ini bekerja untuk program HIV dan AIDS di seluruh New South Wales.
ACON bekerja untuk MSM, Pekerja Seks Laki-Laki, Young Gay Men, MSM Aborigin hingga untuk MSM yang juga sebagai IDU serta ODHA MSM.
ACON juga bekerja untuk pekerja seks perempuan tapi, komunitas ini tidak menjadi prioritas, karena kasus HIV dan IMS pada PS perempuan sangat rendah jika dibadingkan kasus HIV dan IMS pada MSM.
ACON mendapatkan dana dari Pemerintah yang pemberiannya melalui AFAO yang diberikan setiap 3 tahun sekali.

Dalam melaksanakan program kerjanya ACON bermitra dengan  Kementrian Kesehatan NSW, Layanan Kesehatan di NSW, Lembaga Penelitian, Jaringan ODHA, Organisasi LGBT.

Dalam program kerja untuk MSM mereka memberi nama programnya ” Gay men’s HIV & Sexual Health Program” ini adalah kegiatan yang dilakukan langsung untuk MSM.
Didalam pelaksanaanya terbagi menjadi beberapa kegiatan :
Peer Education
HIV Healt Promotion
Young Gay Men
Asian Men
HIV+ For Gay Men
Suxually Adventurous Men
Venues & Info

Hampir semua kegiatan edukasinya dilakukan lewat media, ada website, FB, email. poster, majalah, leflet dll, karena dari hasil surve semua MSM di Sydnet mengakses internet.
Bedanya dengan di Indonesia, kalau di Indonesia kegiatan outreachnya dilakukan dengan mendatangi secara langsung ke komunitas, kalau di ACON cukup dengan edukasi melalui website, jadi Staff hanya duduk di meja dan melakukan komunikasi dengan kelompok dampingan melalui chating. (semuanya lewat media)

Pendistribusian media KIE , kondom dan pelicin tidak diberikan secara langsung pada komunitas, tetapi di taruh di venue atau tempat-tempat gay berkumpul, misalnya di bar, diskotik, sauana panti pijat pria dll. Hubungan antara ACON dengan sauna-sauna, diskotik khusus gay Sydney terjalin dengan baik, ada 1 orang yang selalu mengantar media KIE kondom dan pelicin ke tempat-tempat tsb.
(ada sebanyak 50 lebih sauna atau spa khusus untuk gay di Sydney, hampir di setiap jalan ada) jalan oxfort adalah kawasan gay bar dan diskotik khusus untuk gay yang buka 24 jam

Btw, yang menarik juga adalah ada 1 staff khusus yang melakukan outreach pada gay yang berasal dari asia, mengingat kasus HIV dan AIDS terjadi di Australia 40 % ksusnya dari orang-orang dari asia seperti dari China dan Thailand.

Program untuk gay remaja juga cukup berhasil, ACON menyediakan dana $ 150.000 (Rp 1,5 milyar) dalam satu tahun khusus untuk program gay remaja.
Ada worshop, traininig, pertemuan rutin PE dll.
Di ACON program PE sangat berhasil, antusias PE cukup besar, mereka (PE) bisa menghandel pertemuannya sendiri , ACON hanya memfasilitasi tempat dan makanan ringan, tidak ada uang ransport yang diberikan, semuanya serba volunteer.

Hal lain yang saya pelajari adalah proses pembuatan media kampanye :
Proses pembuatan media KIE tenyata melalui proses yang sangat panjang.
Alasan ACON dalam pembuatan media KIE:
– Ada isu yang dicanangkan pemerintah, misalnya : Australia harus bebas HIV pada tahun 2018
– Karena ada kasus , msalnya GO pada MSM sangat tinggi, maka dibuatlah KIE untuk GO
Prosesnya dari staff mengajukan proposal ke direktur tentang rencana pembuatan KIE, jika disetujui maka ke bagian design, lalu ke studioACON, selanjutnya di share di internal staff ACON untuk mendapatkan masukan, lalu kembali ke design, ada uji pasar, minta persetujuan dari kementrian kesehatan kalau di setujui baru di produsi.
waktu yang dibutuhkan dalam pembuatan KIE antara 3 bulan sampai 2 tahun tergantung besar kecilnya jangkauan dan materi KIE tsb.

Besok mau belajar tentang monev yang dilakukan oleh ACON, dan mekanisme kerjasama antara ACON dengan pemerintah dan AFAO dalam hal pendanaan serta mekanisme penyusunan program kerja.

Hari jum’at akan belajar tentang partneship dengan stake holder lokasi (pemilik sauna, diskotik, bar, panti pijat) dan stakeholder wilayah (klinik, Rumah sakit dll)

(Dilaporkan oleh M. Slamet Raharjo)

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *