Pertemuan Penyusunan SRAD KPAP Jawa Timur Yang Berprespektif Gender

Menindaklanjuti pertemuan penyusunan Strategi dan Aksi Daerah (SRAD) Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi (KPAP) Jawa Timur yang dilaksanakan 9-10 Agustus 2010 di Kota Batu, Malang, maka pada hari Selasa 24 Agustus 2010 KPAP Jawa Timur kembali melakukan pertemuan lanjutan untuk tahap yang ke dua. Pada pertemuan yang diselenggarakan di Hotel Mecure Surabaya ini, tidak hanya dihadiri oleh tim kecil yang sudah membuat draf SRAD pada pertemuan sebelumnya, namun juga melibatkan perwakilan-perwakilan Pokja yang ada di KPAP Jawa Timur sendiri serta beberapa orang stakeholder lainnya.

Pada pertemuan yang dihadiri oleh 20 orang peserta ini, dilakukan brainstorming untuk memberikan masukan-masukan guna penyusunan SRAD KPAP Jawa Timur yang berperspektif gender. Penekanan pada perspektif gender dilatar belakangi pada fakta-fakta yang menunjukkan bahwa masih banyak terjadi ketidak-seimbangan gender pada program-program pencegahan dan penanggulangan IMS, HIV & AIDS di Indonesia, khususnya di Jawa Timur. Salah satu contoh misalnya perempuan terinfeksi HIV, menanggung beban ganda harus merawat suaminya yang terinfeksi HIV juga, bahkan terkadang lebih mengutamakan merawat suaminya daripada dirinya sendiri.

Beberapa masukan yang ditawarkan dalam pertemuan tersebut antara lain:
– Perlu adanya pendidikan dan pemahaman tentang gender kepada masyarakat, dalam upaya penurunan stigma dan diskriminasi.
– Perlu memperbanyak sosialisasi tentang gender.
– Perlu membangun kesadaran kritis pada perempuan akan hak-hak atas dirinya sendiri.
– Perlu mengupayakan peningkatan posisi tawar perempuan.
– SRAD nantinya tidak hanya menguntungkan gender tertentu saja, namun bisa berlaku untuk semua gender.
– Layanan kesehatan yang berkualitas harus mudah diakses oleh semua gender.
– Perlu melibatkan semua pihak-pihak yang terkait dari berbagai sektor secara aktif, mulai dari pemerintah, LSM, PKK, kecamatan, organisasi perempuan dan sebagainya.
– SRAD harus direspon oleh pemerintah daerah, sehingga ada dukungan kebijakan dan pendanaan.
– Diingatkan bahwa perspektif gender jangan terjebak pada jenis kelamin, namun lebih kepada peran sosial.

Masukan-masukan tersebut akan diperhatikan dalam penyusunan SRAD KPAP Jawa Timur, di mana nanti rumusan drafnya akan dikirimkan ke masing-masing peserta untuk dikritisi kembali dan dimatangkan sebelum benar-benar selesai. Rencananya akan dilanjutkan pertemuan berikutnya setelah Lebaran untuk penyusunan SRAD KPAP Jawa Timur ini. (KB)

(diambil dari website GAYa Nusantara)

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *