Penularan HIV di Afsel Bisa Meningkat Karena Piala Dunia

Minggu, 13/06/2010 09:30 WIB

AN Uyung PramudiarjadetikHealth

foto ilustrasi: CNNCape Town, Kebutuhan jasa pekerja seks komersial (PSK) selama Piala Dunia adalah hal yang tak terhindarkan. Hal ini meningkatkan potensi penularan HIV pada klien maupun PSK itu sendiri.

Afrika Selatan selama ini terus berjuang untuk memerangi angka penderita HIV di negerinya. Sebuah badan advokasi pekerja seks di Afrika Selatan mengkhawatirkan Piala Dunia meningkatkan penularan HIV di negara tersebut. Oleh karenanya, pemerintah diminta melegalkan prostitusi.

Dikutip dari CNN, Minggu (13/6/2010), direktur Sex Worker Education and Advocacy Taskforce (SWEAT), Eric Harper menilai kebutuhan jasa pekerja seks komersial (PSK) adalah hal yang tak terhindarkan selama Piala Dunia.

Jumlah PSK di Afrika Selatan memang tidak diketahui pasti, namun di Cape Town sendiri Harper meyakini sedikitnya ada 3.000 PSK. Sementara menurut survei University of Michigan tahun 2005, di Johannesburg, 46 persen wanita PSK mengidap HIV positif.

Harper juga mengatakan, penyebaran HIV bukan satu-satunya ancaman yang dihadapi PSK selama piala dunia. Selain berbagai jenis penyakit menular yang lain, kekerasan, pemerkosaan serta kehamilan yang tidak diinginkan dikhawatirkan juga meningkat.

“Jika ingin mengendalikan HIV, maka kita harus melibatkan populasi dan mengatasi masalah hak asasi manusia. Salah satu kuncinya adalah melegalkan prostitusi,” tegas Harper.

Kriminalisasi PSK menurut Harper hanya akan menyebabkan praktik prostitusi makin terselubung, dan sulit dikendalikan. Jika dilegalkan, PSK bisa dibekali kondom dan mempunyai posisi tawar untuk menolak pelanggan yang tidak mau menggunakan alat kontrasepsi tersebut.

Hingga saat ini, prostitusi di Afrika Selatan masih ilegal. Komisi reformasi hukum negara tersebut baru akan mengajukan usul peninjauan terkait hal itu pada tahun 2011, sehingga pemerintah dinilai tidak mungkin melegalkannya hanya untuk Piala Dunia.

Pemerintah tidak khawatir

Sementara itu salah satu pejabat Badan Penasihat Nasional Afrika Selatan untuk AIDS, Julian Seedat juga mengakui adanya potensi peningkatan praktik prostitusi selama Piala Dunia. Namun Seedat optimistis dampaknya tidak seburuk yang dibayangkan, sehingga tak perlu disikapi dengan panik.

“Selama bertahun-tahun telah diadakan edukasi pada PSK. Dulu risiko penularan cukup tinggi juga ada pada kelompok homoseksual, namun kini perilakunya sudah berubah. Sudah jadi norma, PSK harus selalu membawa tas penuh kondom,” ungkap Seedat.

Seedat mengatakan, seluruh pusat layanan kesehatan

di Afrika Selatan telah menyediakan relawan yang akan memberi konseling gratis pada para PSK. Menurutnya, organisasi semacam SWEAT bisa membantu mengedukasi kelompok tersebut tentang pentingnya menggunakan kondom dan selalu memeriksakan diri setelah melakukan seks yang tidak aman.

Namun demikian, Harper bersikeras bahwa selama prostitusi masih ilegal maka imbauan untuk menggunakan kondom tetap akan menjadi masalah. PSK memang banyak kondom, tetapi tidak bisa memaksa ketika banyak pelanggan menolak untuk menggunakannya.

“Kita harus menyediakan kondom secara gratis, dan terbuka untuk menerima laporan tentang pelanggaran hak asasi manusia pada PSK, maupun tentang isu lain seperti pelacuran anak dan perdagangan manusia,” pungkas Harper.

(up/ir

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *