Gay dan Lesbian Madiun Lakukan Malam Renungan Nusantara

Sabtu, 22 Mei 2010 | 23:46 WIB

TEMPO Interaktif, Madiun – Ratusan orang mengikuti malam Renungan AIDS Nusantara (MRAN) 2010 yang digelar di Gedung Korpri Pemerintah Kabupaten Madiun, Sabtu malam (22/5). Mereka terdiri dari waria, pekerja seks komersial (PSK), gay, lesbian, dan juga pelajar. 

Acara ini digagas Komisi Penanggulangan AIDS Daerah (KPAD) Kabupaten Madiun yang bekerjasama dengan Dinas Kesehatan dan lembaga pendampingan Bambu Nusantara. Bupati Madiun Muhtarom bersama jajaran Muspida Kabupaten Madiun juga hadir dalam peringatan AIDS ini. 
“Dari tahun ke tahun, pengidap HIV/ADIS terus bertambah. Kita harus berhati-hati dan tidak mendiskriminasikan pengidap HIV/AIDS,” kata Muhtarom dalam sambutannya. 
Muhtarom mengatakan berbagai upaya sudah dilakukan oleh pemerintah melalui Komisi Penanggulangan AIDS yang dibentuk di tingkat nasional hingga daerah. “Saya ingatkan pada generasi muda utamanya pelajar harus hati-hati dan berkaca pada kasus yang sudah terjadi,” katanya. 
Pelaksana Program KPAD Kabupaten Madiun, Hery Setiawan, menjelaskan sejak 2002 hingga 2010, kasus HIV/AIDS di Kabupaten Madiun mencapai 89 kasus. “Dari 89 kasus itu, 22 orang sudah meninggal dan 67 orang sisanya masih hidup, tersebar di 15 kecamatan yang ada di Madiun,” katanya. 
Dari jumlah penderita HIV/AIDS tersebut, 19 persen diantaranya adalah wanita pekerja seks (WPS), pengguna narkoba dengan jarum suntik (Injection Drug Users/IDU) 8 persen, waria 3 persen, dan 66 persen sisanya adalah berbagai jenis orang. “Yang 66 persen itu bervariasi misalnya lelaki pengguna jasa PSK, ibu rumah tangga, dan sebagainya,” katanya. 
MRAN digelar untuk memperingati pertama kalinya ditemukan pengidap HIV/AIDS pada 1981 di Amerika Serikat. Di Indonesia, pengidap HIV/AIDS ditemukan pada seorang turis berkewarganegaraan Belanda saat berlibur di Bali tahun 1987. 
ISHOMUDDIN

 

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *